Friday, August 20, 2010



His Dark Material Trilogy
(11 Agustus 2010)

Akhirnya................ Aku selesai baca buku His Dark Material. Lama banget aku nyelesain buku terakhir, The Amber Spyglass, entah berapa bulan baru baru selesai semenjak aku beli di Gramed. Banyak jedanya, entah itu karena bosen, karena capek mikir, karena imajinasiku udah mentok, atau karena disela buku Gossip Girl, dan sebagainya. Tapi sekarang udah tamat itu kayak yang "ah, I'm gonna miss you so much!" Padahal sebenernya itu buku aku kan, aku bisa baca itu kapan aja, tapi kayaknya aku gak akan baca untuk kedua kalinya walau sesuka apapun aku terhadap Will & Lyra, soalnya gak akan pernah ada yang menyaingi betapa spesialnya membaca saat pertama kali. Kalo yang kedua kalinya, selain kita udah tau ceritanya, khusus untuk buku ini, aku males namatin berbulan - bulan lagi, dan ujung ceritanya tuh sucks bgt, gak mau dua-dua kali lah.

Baca buku ini imajinasinya harus kuat, bener banget, tapi itu gak wajib juga yang penting kamu enjoy baca cerita fantasi, gak harus pecinta fantasi juga. Tau gak,sampai saat ini aku masih belum kebayang gyropter tu bentuknya kayak gimana, aku nyerah pas baca deskripsi tentang gyropter dan memutuskan bodo amat yang penting ngerti jalan ceritanya. Haha :D Bahkan aku belum ngerti sepenuhnya fungsi Dust ini, mungkin karena jeda waktu yang panjang antara buku kedua dan terakhir dan juga mengingat aku gak baca buku kesatu, cuma nonton filmnya aja.

But overall, seriously, this serial is awesome and crazy and controversial. Mungkin kamu gak akan pernah nemuin cerita fantasi yang serumit dan segila yang satu ini. Semacam ajal, dunia kematian, wali surga, malaikat, otoritas, perang melawan otoritas, semuanya menurut aku benar - benar gila. Yang jelas -jelas bertentangan dengan apa yang agama aku ajarkan. Seakan - akan si Pullman ini atheis, tapi kalau memang dia atheis, kayaknya dia tau banyak tentang gereja. Kalo demon menurut aku itu bukan hal yang gila, karena hal ajaib tentang demon inilah yang membuat aku terpesona saat nonton the Golden Compass yang kemudian memaksaku membeli buku The Subtle Knife dan akhirnya penasaran akan The Amber Spyglass yang ujung - ujungnya aku beli juga.

Seakan semua kegilaan itu belum cukup, ending nya pun gak sesuai yang aku harapkan. Aku sepertinya orang yang selalu mengharapkan happy ending dan kebahagiaan yang rata, yang aku dapatkan dengan gembira pada akhir cerita Harry Potter dan Twilight. Tapi buku yang satu ini sungguh berbeda dengan Harry Potter atau pun Twilight di mana Harry bahagia bersama Ginny dan Ron bersama Hermione atau Bella bersama Edward dan Jacob bersama Nessie. Buku ini diakhiri dengan tangisan, perpisahan. Oh, salah satu hal yang paling aku benci di dunia ini: Perpisahan. (Sumpah, baru tamat baca tadi banget, masih anget, jadi sekarang pun aku masih pengen nangis). Aku gak akan ngebocorin endingnya kayak gimana. Ending yang gak banget ini bukannya bikin aku benci sama buku ini, tapi malah aku makin tergila-gila ma serial ini. Don't ask me why, coz I don't know. Kadang - kadang orang memang mencintai apa yang dia benci. Kayak kalo kamu ngeliat seseorang ngelakuin hal yang menurut kamu keren setengah mati, kamu bakal bilang," Sumpah ni orang minta dicekik, gila parah!" dan kemudian kamu akan mulai mengoleksi foto - foto dia.

Lyra dan Will. Aku benar - benar suka pasangan yang satu ini, yang satu pemberani dan yang satu sangat tertutup. Walau sepertinya Philip Pullman agak berlebihan. Maksudku, cara mereka bertingkah dan bertuturkata dan jatuh cinta itu seakan-akan mereka lebih tua dari Justin Bieber. Tapi entahlah, mungkin gak lebay juga, waktu aku seumuran mereka, aku gak pernah mengalami perjuangan sehebat mereka bersama berdua begitu kan. Maksudnya liat aja Jenny Humphrey yang masih 14 tahun atau tonton lagi aja Harry Potter 3 di mana tokoh-tokoh utamanya berusia 13 tahun, mereka sama sekali gak keliatan masih kanak-kanak kan?? Don't you really get it? Ah, nevermind...

Aku bener - bener pengen kedua buku sisanya difilmin. Kalau saja aku tau tempat di mana aku bisa protes, then I'll do it! Mengingat internet membuat dunia ini borderless. Aku pengen liat visualisasi bentuk tetap Pantalaimon dan Kirjava, aku pengen tau siapa yang bakal meranin Will, atau mungkin aku pengen tau seperti apa gyropter, ajal,gallivespia, dll. You know what I'm thinking?? Kayaknya orang - orang hollywood ini gak mau memfilmkan bukan karena ditolak oleh gereja, seperti kata rumor - rumor itu, tapi selain karena film Golden Compass kurang sukses juga karena creature2 di buku ini sangat sangat menakjubkan sehingga mereka takut gak bisa bikinnya. Do I sound silly?? :D

Kalau suatu hari aku bertemu Philip Pullman, satu hal yang ingin kutanyakan, "Lyra and Will. Will they meet again someday in the future and die together like Asriel and Coulter?", dan berharap jawabannya adalah,"Yes." ;)

And am I the only one who thinks that all His Dark Material series is worth to be filmed?? Huft.. :(


Quotes that suck:

"Tolong berbaik hatilah pada Lyra selama ia hidup. Aku mencintainya lebih daripada siapapun yang pernah dicintai," Will Parry. (kepada Serafina Pekkala) *pengen nangis lagi T,T*

Prinsipku dalam melakukan penelitian untuk novel adalah " Bacalah seperti kupu-kupu, tulislah seperti lebah", dan kalau cerita ini mengandung madu, hal itu sepenuhnya karena kualitas nektar yang kutemukan di karya-karya penulis yang lebih baik. - Philip Pullman-

0 comments:

Post a Comment